Langsung ke konten utama

Manusia Dan Rasa Pamrihnya

Pernah ga kalian merasa kebaikan yang kalian berikan ke orang lain sia-sia? Atau kebaikan yang kalian berikan ke orang lain ga sepenuhnya berbalik ke kalian terlebih di saat-saat dimana kalian susah? Itu wajar, karena sebenarnya manusia memiliki naluri pamrih. Pamrih jika kebaikan yang kita lakukan selama ini akan sepenuhnya berbalas dengan kebaikan, semakin kita baik kepada salah satu orang, maka ekspetasi kita semakin tinggi terhadap orang tersebut.

Seperti halnya seorang anak kecil berbuat baik demi mendapatkan perhatian dari orang tuanya, seorang pemuda berkata manis dan berprilaku baik demi mendapatkan kasih sayang dari pacarnya, seorang sahabat memberi surprise ulang tahun demi mendapatkan surprise di ulang tahun berikutnya, seorang pemimpin berbuat baik demi mendapatkan simpati dari masyarakat, semua hal itu dilakukan dengan pamrih... Semua orang ingin terlihat baik di lingkungan dan koleganya, pencitraan terus dilakukan setiap ada kesempatan.

Terkadang memang kita tidak menyadari telah melakukan keburukan di balik tindakan baik tersebut. Gue jadi ingat apa yang dikatakan oleh Dosen gue sewaktu itu, bahwa manusia terkadang lebih menyeramkan dari iblis. Iblis ketika melakukan suatu kejahatan akan dilakukan secara terang-terangan, tetapi manusia who knows? Siapa yang tahu tentang hati dan pikiran manusia? Manusia sangat dinamis, di pagi hari bisa menjadi orang yang sangat dipercaya, lalu malam bisa berubah seketika menjadi seorang pengkhianat.

Kita baru menyadari apa yang kita lakukan salah ketika harapan yang kita inginkan tak sesuai kenyataan. Seperti kecewa ketika hal baik yang kita lakukan tidak menuai pujian, kecewa ketika tingkah laku pacar berubah dan akhirnya diputuskan, kecewa ketika orang-orang yang kita berikan kebaikan sepenuhnya tidak ada bersama kita disaat kita susah sehingga muncul steatment “kalo lagi butuh aja dateng, giliran susah lo kemana aja”

Semakin disadari perilaku manusia semakin banyak bolongnya, apa yang menjadi kekecewaan kita terhadap orang lain itu tidak sepenuhnya berasal dari mereka tetapi lihatlah pada diri kita sendiri, perilaku kita cerminan diri kita. Terkadang ekspetasi dan rasa pamrih kita terhadap sesuatu itu sangat besar, buanglah jauh-jauh rasa pamrih dalam berprilaku baik kepada siapapun. Sesungguhnya Allah pun mengingatkan jika kita berharap kepada manusia, maka hanya menimbulkan kesakitan bila tak sesuai dengan harapan.

Berharap diperhatikan, berharap kebaikannya diingat dan dikenang adalah suatu bentuk ketidakikhlasan. Kesalahan manusia selama ini selalu ingin dilihat baik oleh orang lain dan jahatnya mereka mengganggap diri mereka lah yang terbaik. Ketika ada seseorang yang benar-benar yakin dan meyakini kalau dirinya adalah manusia terbaik, percayalah dia tidak benar-benar baik.

Hapuskan semua rasa pamrih dalam melakukan sesuatu, karna kebaikan mu akan berbuah ketulusan. Dan janganlah pernah merasa bahwa kebaikan yang kita lakukan sia-sia, karna sesungguhnya segala kebaikan akan baik di mata-Nya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Putih Biru Masa Transisi Yang Paling Indah

Dalam fase kehidupan anak sekolah Indonesia kita mengalami beberapa transisi. Dimulai dari SD, SMP, SMA, dan Kuliah. Dalam setiap fase transisi itu, pasti banyak memori-memori indah yang ga bakal bisa kalian lupain dari ingatan kalian. Seperti saat SD, pasti lo pernah ngalamin atau pengalaman temen lo yang namanya pup dicelana. Itu menjadi hal yang sangat lazim terjadi di masa-masa SD bahkan mungkin malunya bisa kebawa sampe tua. Dan mungkin dari kalian semua ada yang udah nemuin cinta monyet dikala itu. Ya....cuman sekedar “gue suka dia loh” udah, tanpa tau makna suka sebenernya tuh apa. Bahkan temen gue dulu saat SD pernah suka cowo karena dia jago main pianika dan jago mainin musik india. Udah, iya sesepele itu.... Fase transisi berikutnya adalah masa SMP. Banyak orang yang bilang masa-masa yang paling indah ketika kalian duduk di bangku sekolah itu adalah masa SMA. Bagi gue GAK . Kenapa gak? Di masa-masa SMA kalian udah harus nentuin identitas diri kalian, nemuin bakat yang ka...

The Golden Cage

The Golden Cage “A bird who hurt her wing, now forgotten how to fly” “A song she used to sing, but can't remember why” “A breath she caught and kept, that left her in a sigh” It hurts her so to love you, but she won’t say goodbye Sebuah poems karya Lang Leav yang screen-captureable banget buat para fakir kasih sayang, buat para penghuni cinta dalam diam, dan buat para manusia yang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Poems itu nyeritain gimana sih rasanya patah hati bagi seseorang yang terlalu sayang namun hubungan memang sudah tidak bisa lagi diteruskan. Rasanya sakit, tapi ga berdarah. Berbicara mengenai patah hati, pasti diantara kalian juga pernah ngerasain yang namanya patah hati. Ada pepatah yang bilang, kalo kamu berani memulai untuk jatuh cinta, berarti harus siap juga buat nerima yang namanya patah hati. Baru-baru ini saya mengalami the most broken moment selama 22 tahun saya hidup. Walaupun kisahnya ga sedih-sedih amat kaya Romeo Juliet atau Jake ...