Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

The Golden Cage

The Golden Cage “A bird who hurt her wing, now forgotten how to fly” “A song she used to sing, but can't remember why” “A breath she caught and kept, that left her in a sigh” It hurts her so to love you, but she won’t say goodbye Sebuah poems karya Lang Leav yang screen-captureable banget buat para fakir kasih sayang, buat para penghuni cinta dalam diam, dan buat para manusia yang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Poems itu nyeritain gimana sih rasanya patah hati bagi seseorang yang terlalu sayang namun hubungan memang sudah tidak bisa lagi diteruskan. Rasanya sakit, tapi ga berdarah. Berbicara mengenai patah hati, pasti diantara kalian juga pernah ngerasain yang namanya patah hati. Ada pepatah yang bilang, kalo kamu berani memulai untuk jatuh cinta, berarti harus siap juga buat nerima yang namanya patah hati. Baru-baru ini saya mengalami the most broken moment selama 22 tahun saya hidup. Walaupun kisahnya ga sedih-sedih amat kaya Romeo Juliet atau Jake ...

2017, Manusia Semakin Gila

Tulisan gue kali ini semata-mata tulisan yang berlandaskan curhat semata, dimana memang tujuan gue buat blog adalah tak lain untuk mengeluarkan unek-unek dan segala macam pikiran yang ada di kepala gue. Seno Gumira Ajidarma pernah berkata kalau “menulis adalah suatu cara bicara, suatu cara untuk berkata, dan suatu cara untuk menyapa”. Jadi, bagi gue sendiri menulis adalah suatu kebahagiaan sederhana ketika gue mampu mengungkapkan apa yang selama ini selalu berontak mendesak di kepala gue untuk dikeluarkan. Dan berbicara tentang sesuatu yang mendesak di pikiran gue selama seminggu ini adalah dimana pertengahan tahun 2017 ini gue melihat manusia semakin gila, semakin kehilangan sisi kemanusiaannya. Seminggu ini gue selalu menonton berita di salah satu stasiun tv swasta, dan yang membuat gue geleng-geleng kepala adalah berita pembunuhan semakin lama semakin sadis dengan hanya berlandaskan alasan yang sepele  diluar nalar. Seperti berita-berita dibawah ini: Beri...

Manusia Dan Rasa Pamrihnya

Pernah ga kalian merasa kebaikan yang kalian berikan ke orang lain sia-sia? Atau kebaikan yang kalian berikan ke orang lain ga sepenuhnya berbalik ke kalian terlebih di saat-saat dimana kalian susah? Itu wajar, karena sebenarnya manusia memiliki naluri pamrih. Pamrih jika kebaikan yang kita lakukan selama ini akan sepenuhnya berbalas dengan kebaikan, semakin kita baik kepada salah satu orang, maka ekspetasi kita semakin tinggi terhadap orang tersebut. Seperti halnya seorang anak kecil berbuat baik demi mendapatkan perhatian dari orang tuanya, seorang pemuda berkata manis dan berprilaku baik demi mendapatkan kasih sayang dari pacarnya, seorang sahabat memberi surprise ulang tahun demi mendapatkan surprise di ulang tahun berikutnya, seorang pemimpin berbuat baik demi mendapatkan simpati dari masyarakat, semua hal itu dilakukan dengan pamrih... Semua orang ingin terlihat baik di lingkungan dan koleganya, pencitraan terus dilakukan setiap ada kesempatan. Terkadang memang kita tida...