Bila kalian belum tahu apa sih itu KKN? KKN
adalah sebuah program dari kampus untuk mewujudkan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Dimana sebagai mahasiswa kita bukan hanya harus belajar dikelas namun adalah
bagaimana kita bisa mengamalkan ilmu yang kita dapat kepada masyarakat sekitar
dan ikut berkontribusi dalam memajukan pengembangan masyarakat di desa
terpencil. Seperti halnya yang dikatakan oleh Tan Malaka, “Bila kaum muda yang
telah belajar di sekolah menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk
melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita
yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”.
Karena sejatinya ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tak berbuah.

Sampai disana kesan pertama
yang saya dapat adalah warga disana menyambut kami dengan sangat baik dan ramah
terutama anak-anak kecil yang tiada hentinya meneriaki kami dengan pangggilan “KAKAK
KKN, KAKAK KKN” dari kami tiba sampai kami sampai dirumah panggilan itu masih
terus terdengar. Oya sebagai info disini, kami menyewa rumah yang kami tinggali
dengan sistem kontrak, kami menyewa satu bulan dengan biaya 2juta untuk 10
orang. Rumah yang kami tempati sangat sederhana terdiri dari 3 kamar sudah ada
kasur namun tidak ada bantal, dapur, kamar mandi, dan ruang tv yang menjadi
favorit kelompok kami. Kenapa favorit? Berhubung cuaca di Subang ternyata panas
diluar dugaan, kami pikir akan adem karena masih banyak kebun-kebun disana tapi
ternyata tidak. PANASSS!! Apalagi malam hari, dan karena kelompok kami hanya
membawa 1 kipas dan ditaruh diruang tv, maka jadilah ruang tv menjadi tempat
sarana berdiskusi kita, makan, bahkan tidur semua bersepuluh-bersepuluhnya diruang
tv kaya ikan pepes. Kebayang ga serunya???

Pengalaman yang sama pun saya dapatkan ketika mengajar di SDN Lengkong, mereka semua antusias ketika kami mengajar ke kelas mereka. Kebetulan disini saya mengajar IPA dan Matematika di kelas 2 SD. Dari yang anaknya berisik, pintar, bandel, belum bisa nulis dan membaca, sampai ada yang poop dicelana saya alamin ketika mengajar di SD tersebut. Kemudian kami membuka Taman Baca di Balai setiap minggunya, disana kami putar tontonan film yang mengedukasi bagi anak-anak, dan kami sediakan bahan bacaan dari ilmu pengetahuan sampai dongeng dan cerita. Mereka selalu datang beramai-ramai, ada kesenangan sendiri jika kalian melihat secara langsung bagaimana raut muka bahagia anak-anak ketika mereka bisa belajar bersama seperti itu. Dan yang paling membuat saya senang adalah anak-anak disana ternyata memiliki cita-cita yang tinggi ada yang bilang mau jadi guru ngaji, pilot, polisi, dokter dan yang bikin saya terharu adalah ada yang bilang “saya teh mau jadi kaya kakak aja, mau mengajarkan adik-adik nanti juga kaya kakak”.
Program kami selanjutnya
yaitu penyuluhan Demam Berdarah, karena di Subang saat itu lagi musim demam
berdarah maka terlintas niat kita untuk melakukan penyuluhan guna memberi
kesadaran bagi masyarakat disana untuk menjaga kesehatan dan kebersihan. Sebagai
info, anggota kelompok saya pun harus berkurang satu karena terkena sakit demam
berdarah dan akhirnya pulang kerumah. Kita mendatangi rumah-rumah warga untuk
memeriksa penampungan airnya dan memberikan obat untuk ditaruh di air.

Program yang terakhir adalah
mengadakan Pentas Seni Perpisahan. Disana kami berkumpul dengan dua kelompok
lain yang KKN juga di Desa Lengkong untuk mengadakan pentas seni perpisahan
sebagai wujud apresiasi kita terhadap masyarakat dan adik-adik yang menerima
kami dengan baik. Acara diisi dengan mementaskan anak-anak yang telah kita
latih selama ini, ada yang membaca puisi, menyanyikan lagu, sampai menari.
Kebetulan disini saya menjadi salah satu yang mengajarkan mereka menari.
Setelah pentas seni perpisahan usai, lagi-lagi saya dibuat terharu oleh
adik-adik disana mereka tiada hentinya memeluk saya dan bilang”Kaaak, kakak
jangan pulang, nanti siapa yang ngaarin kita lagi kak?” “Kakak nanti sering
main kesini kan kakkk?, kakak jangan pulanggggg” Kemudian saya dipeluk erat dan
mereka menangis bersama-sama dipelukan saya. Saya hanya bisa membalas dengan
memberikan mereka semangat “Jangan nangis donggg, kakak kan harus pulang harus
belajar juga sama kaya kalian buat meraih cita-cita kakak, kalian disini kan
juga ada ibu dan bapak guru yang ngajarin, semangat belajar disini sampai nanti
kita ketemu lagi dan cerita tentang kesuksesan kita masing-masing”. Seperti
halnya Proud Mommy, saya bangga telah memberikan ilmu saya yang tidak seberapa
ini dan memberikan motivasi bagi mereka untuk terus meraih cita-cita mereka. Semangatttt
adik-adik Lengkongku, kelak kau akan menjadi agen perubahan bagi masyarakat
disana.
Sampai akhirnya bulan
Februari, kita kembali pulang ke rumah masing-masing. Pengalaman berharga yang
saya dapatkan setelah mengikuti KKN ini, mengenal dunia luar yang berbeda
kehidupannya dengan kehidupan saya dikota, belajar memahami makna hidup sederhana
dari masyarakat disekitar desa Lengkong yang selalu dapat menemui kebahagian
mereka walaupun hanya dengan hidup yang serba sederhana. Terimakasih KKN telah
mengajarkan saya hidup mandiri, mencuci baju sendiri setiap hari karena
persediaan baju yang cuma sedikit, the moment of nungguin baju kering itu luar
biasa ketika hujan turun yang diingat cucian tanpa kecuali, belajar memasak
bersama teman-teman sepertinya disana saya dijarkan juga untuk menjadi calon
istri dan ibu yang baik untuk keluarga saya kelak.
Dan melalui KKN pun saya
belajar memahami dan mengerti sifat-sifat orang lain. Seperti halnya 10 orang teman
yang saya pelajari sifatnya selama satu bulan kita satu atap bersama. Canda,
tawa, nyinyirrr hahhaha akan saya rindu moment-moment kebersamaan kita...
Terimakasih KKN, once a life time experience yang membuat saya sadar bahwa ada kehidupan lain yang
berbeda dari kehidupan yang saya jalani setiap hari. Makna hidup kesederhanaan
yang saya pelajari dari KKN ini membuat saya lebih mensyukuri dengan apa yang
sudah selama ini saya dapatkan. KKN memang menguras banyak pikiran
dan tenaga. Tapi itu tak seberapa dengan pengalaman dan kenangan KKN
berharga yang saya dapatkan.
Komentar
Posting Komentar